Rabu, 30 Januari 2013

SIAPA MENGATUR SIAPA

Halo, selamat berjumpa kembali..
Apakabar kawan2 semua?
Sehat lah yaaaaaa, paling cuma pusing atau flu dikit? masih standar lah yaaa.. hahaha kidding brother, buruan dibawa ke rumah sakit deh, ntar keburu komplikasi! *ngasal

lalu.... Ha?
Kabar saya?
yaaaah saya hanya mencoba tetap menjaga keyakinan ketika melangkah di jalan setapak yang dua tapak di depan saya itu sudah penuh kabut..
Tapi sejujurnya, akhir2 ini saya sedang agak goyah.. he he he

Oke, kita masuk ke kisah utama..

Suatu waktu, saya sedang meeting berdua bersama pak bos di kosannya. Ditengah keheningan ketika kami sedang sibuk mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan, pak bos saya berbicara dengan tatapan yang dalam tentang sebuah pemahaman yang ia dapatkan..

Dia bilang,

"gw bingung ndrik, kenapa kita semua ini terikat dengan uang? kenapa uang bisa menjadi alat kontrol kesuksesan? kenapa uang bisa menjadi alat pemecah belah ikatan kekerabatan? bahkan persaudaraan? padahal, manusia jaman purba itu hidup tanpa uang, tapi mreka tetap bisa hidup dan tidak memiliki beban seperti kehidupan era skrg yang serba tergantung dengan uang"

Mendengar itu, saya menangkap kalau statement itu bukan sekedar statement beo yang ditiru dari orang lain yang pernah mengucapkannya. Dari tatapan mata bos, saya melihat keprihatinan yang dalam. Dan pastinya keprihatinan itu muncul tidak hanya dari sekedar pengamatan, tapi juga pengalaman hidupnya.

Kemudian saya mencoba mencari jawaban dari pertanyaan itu kedalam diri saya..
Berpikir.... Berpikir... Berpikir....
Cukup sulit merangkai kata yang secara universal dapat menjawab pertanyaan itu sekaligus mematahkan cabang2 pertanyaan lainnya...

Tapi saya berpendapat begini..

Sebelum ditemukan sistem tukar dengan uang, masyarakat biasa melakukan barter. Contoh barter, masyarakat pesisir yang berkelimpahan ikan mem-barter sebagian ikannya dengan buah yang berkelimpahan milik orang pegunungan. Sehingga baik masyarakat pesisir maupun pegunungan tercukupi kebutuhan buah dan ikannya.

Masyarakat pesisir dan pegunungan sadar betul seberapa banyak hasil bumi yang mereka harus disimpan agar kebutuhan mereka tercukupi sampai panen selanjutnya. Sehingga mereka membarter sisa hasil bumi mereka, karena mereka tahu ada orang yang tidak memiliki jenis hasil bumi tersebut.

Lalu...
Apa yang terjadi ketika uang diperkenalkan sebagai alat tukar?

Kira kira begini, masyarakat kita jadi kehilangan 2 prinsip utama yang membuat hidup lebih mudah...

CUKUP dan BERBAGI

Uang telah kehilangan batasan CUKUP nya, orang menjadi serakah , menganggap uang adalah kunci segalanya! sehingga mereka pun melupakan BERBAGI..
dan yang paling berbahaya,,,

Uang mengatur Mereka!

So Wake up My Friend!
Curency System was made by Human! Don't let them control Us!

but anyway, thats my opinion.. what's yours?

mari saling belajar dan mengingatkan.
semoga perjalanan hidup kita semua baik baik saja.
rgrds
Hendrick Benedict Matulessy